Daftar Terorisme Mematikan Yang Dikeluarkan Oleh Al-Shabaab Dan Al-Qaeda Di Somalia.

MOGADISHU – Lima teroris al-Shabaab yang menyerbu Hotel Villa Rose di Mogadishu akhirnya tewas. Sementara itu, seorang teroris lainnya melakukan penghancuran diri dan tewas.

Pasukan keamanan Somalia sekarang menguasai sebuah hotel tempat para pejabat tinggi Somalia menginap. Hingga Senin malam, 27 November 2022 waktu setempat, situasi sudah pulih sepenuhnya.

Al-Shabaab telah muncul sebagai kelompok militan paling kuat di Somalia setelah 30 tahun perang saudara.

Kelompok ini memiliki hubungan dengan jaringan Al Qaeda. Itu digunakan untuk mengontrol Somalia dan ibukotanya, Mogadishu, sebelum diusir oleh pasukan sekutu Afrika.

Serangkaian kekerasan mematikan telah terjadi di Somalia dalam beberapa tahun terakhir. Sebagian besar dilakukan oleh kelompok Al-Shabaab, yang menguasai daerah pedesaan di negara itu.

Serangan meningkat setelah pemerintahan baru dibentuk pada Mei 2022. Perdana Menteri Hassan Sikh Mahmud menyatakan perang terhadap Al-Shabaab.

Pada 29 Oktober, dua bom mobil meledak di Mogadishu, menewaskan sedikitnya 121 orang dan melukai 333 lainnya.

Ledakan bom mobil terjadi setelah baku tembak dalam serangan teroris paling mematikan dalam lima tahun di Tanduk Afrika.

Pada akhir Agustus, serangan oleh kelompok yang sama di Hotel Al Hayat di ibu kota Somalia menewaskan sedikitnya 21 orang.

Al-Shabaab telah bekerja selama sekitar 15 tahun untuk menggulingkan pemerintah yang tidak stabil dan ingin mendirikan Negara Islam di Somalia.

Pada tahun 2011, pasukan ekstremis diusir dari Mogadishu oleh Aliansi Uni Afrika Somalia (AMISOM), tetapi mereka masih aktif di pedesaan.

Pada tahun 2022, AMISOM akan digantikan oleh Misi Transisi Uni Afrika ke Somalia (ATMIS), sebuah misi militer transisi yang terdiri dari 20.000 tentara dari berbagai negara.

Dalam 30 tahun, populasi besar negara Afrika Timur itu telah menghadapi tindakan kekerasan yang tak terhitung jumlahnya.

Al-Shabaab (secara resmi dikenal sebagai Harakat Al-Shabab Al-Mujahideen, yang berarti “Gerakan Pemuda Perjuangan” dalam bahasa Arab) memulai aktivitasnya pada tahun 2006.

Mereka mengangkat senjata dan menganggap kehadiran pasukan koalisi di Afrika dari Ethiopia hingga Somalia sebagai agresi.

Sejak saat itu, kelompok Salafi-jihadi menjadi lawan utama pemerintah Somalia dalam Perang Saudara Somalia.

Setelah mendapat tekanan pada awal 2010-an ketika kelompok itu kehilangan wilayah yang sebelumnya diduduki, Al-Shabaab mengadopsi strategi teror dan bersumpah setia kepada Al Qaeda pada 2012.

Nama Al-Shabaab telah dikaitkan dengan berbagai serangan di Somalia dan luar negeri. Berikut adalah lima serangan teroris paling mematikan di Afrika.

Kampala, 11 Juli 2010

Pada 11 Juli 2010, dua serangan bunuh diri menargetkan penonton yang menonton presentasi final Piala Dunia FIFA 2010 di ibu kota Uganda.

Al-Shabaab mengaku bertanggung jawab atas operasi yang menewaskan sedikitnya 74 orang dan 85 luka-luka.

Ini adalah serangan pertama gerakan di luar Somalia sebagai tanggapan atas dukungan Uganda untuk Misi Penjaga Perdamaian Uni Afrika di Somalia (AMISOM).

Mogadishu, 4 Oktober 2011

Sebuah truk bermuatan bahan peledak melaju menuju gerbang utama Gedung Pemerintah Federal Transisi pada 4 Oktober 2011.

Setidaknya 100 orang tewas dan lebih dari 110 terluka dalam serangan itu. Al-Shabaab mengumumkan pengeboman untuk membunuh pejabat pemerintah dari koalisi Afrika.

Padahal, sebagian besar korban adalah pelajar dan orang tua yang berdomisili di website Kementerian Pendidikan, menunggu kabar beasiswa untuk belajar di Sudan dan Turki saat itu.

Garris, 2 April 2015

Al-Shabaab menargetkan Kenya dari 2011 hingga 2014. Karena Kenya dianggap terlibat dalam invasi koalisi Afrika ke Somalia.

Pada 2 April 2015, empat militan al-Shabaab menyandera lebih dari 700 mahasiswa Universitas Garissa di kota Garissa, Kenya timur laut.

Sedikitnya 148 orang tewas dan 79 luka-luka, menjadikannya serangan teroris paling mematikan kedua dalam sejarah Kenya.

Mogadishu, 14 Oktober 2017

Serangan teroris paling mematikan dalam sejarah Somalia terjadi pada 14 Oktober 2017, ketika dua bom truk meledak di ibu kota Somalia.

Sedikitnya 587 orang tewas dan 316 luka-luka. Sebagian besar kematian berasal dari ledakan truk yang terjadi di dekat Hotel Safari di Hodan-gu.

Menurut dinas intelijen Somalia, organisasi al-Shabaab berada di balik serangan yang menargetkan kantor PBB, kedutaan asing, dan markas Angkatan Darat.

Mogadishu, 29 Oktober

Pada 14 Oktober 2017, setidaknya 121 orang tewas dan lebih dari 300 lainnya luka-luka ketika sebuah bom mobil meledak di dekat lokasi pengeboman yang sama.

Dua bom truk menghantam sekolah, Kementerian Pendidikan, dan ambulans dilaporkan tiba untuk menyelamatkan korban dari ledakan pertama.

Al-Shabaab mengaku bertanggung jawab atas tindakan tersebut.

Mogadishu, 27 November 2022

Militan Al-Shabaab menyerang Hotel Villa Rose di dekat istana kepresidenan Mogadishu. Empat orang tewas dan puluhan luka-luka.

Enam pelaku dibunuh aparat keamanan. Salah satunya tewas ketika sabuk bahan peledak di sekelilingnya meledak (/Sputniknews/xna).

Bagikan:

Tags

Related Post

STPJakarta